GELAS DAN PIRING

Pada jaman dahulu ada gelas dan piring. Mereka masing-masing membicarakan diri sendiri.
Piring berkata dengan sombong kepada gelas, ”hai gelas aku bisa lebar seperti ini tapi kamu punya apa? Mendengar itu gelas lalu berkata menjawab ”jangan sombong, aku tidak suka benda sombong seperti kamu. Lalu gelas berkata dengan kasar kepada piring ”hei jangan sock yach, kalau gelas itu lebih jelek sedangkan piring khan bagus bisa panjang lalu si gelas menjawab ”ya sudah mendingan aku pergi saja daripada bertemu dengan benda sombong seperti kamu. Lalu gelas berbegas pergi meninggalkan piring.
Piring pun lalu merasa sedih dan merasa sudah angkuh terhadap teman satu-satunya yang ia miliki. Sejak saat itu si piring mencari kesempatan untuk menemui si gelas. Setelah mendapatkan si gelas yang memang sudah pecah namun sisa-sisa kacanya masih berserakan di lantai ’merengek-rengek sedih’ akhirnya si piring mendekat dan minta maaf atas kelakuan sombongnya dan mohon kepada tukang untuk merangkainya menjadi gelas utuh lagi supaya keduanya bersahabat lagi. Sejak saat itu keduanya selalu saling menyayangi dan tidak saling merendahkan satu sama lain.

Salvatore Dominic Amfotis
SD St. Theresia Marsudirini ‘77
Salatiga – Jawa Tengah