Salam

Selamat datang di blog tercinta paud KB Bentara Salatiga. Menyajikan berbagai informasi tentang pendidikan anak usia dini kelompok bermain Bentara Salatiga. Terima kasih. Pengelola

Arsip

Sabtu, 08 Mei 2010

URGENSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI ERA GLOBALISASI

Oleh: Stefan Sikone & Maria Dolvianti Bora

Pendidikan merupakan social investment yang paling tepat bagi warga Negara agar mereka (baca: warga) mampu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupannya di era globalisasi dewasa ini. Tanpa memiliki latar belakang pendidikan yang memadai bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan sama sekali maka dipastikan bahwa mereka akan terhempas dengan sendirinya dari era persaingan yang semakin hari semakin ketat ini.

Berbagai undang-undang tentang pendidikan didukung oleh kebijakan-kebijakan yang relevan timbul dari kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi segenap warga Negaranya. Demikian halnya dengan Pendididikan Anak usia Dini (PAUD) yang tengah digalakkan dengan gencar akhir-akhir ini merupakan upaya nyata pemerintah guna menciptakan generasi manusia Indonesia yang berkualitas, tangguh, memiliki kepribadian, percaya diri, mandiri, memiliki sikap mental positif, dan memiliki daya saing tinggi (competence) sejak dini sehingga pada gilirannya mereka mampu bertahan di tengah era persaingan global ini.

Dalam kaitan dengan ini, pemerintah yang telah menciptakan peluang bagi terciptanya manusia yang berkualitas ini patut diacungi jempol dan didukung oleh semua pihak yang terkait. Melalui pendidikan anak usia dini diharapkan akan terbentuk dalam diri setiap anak kurang lebih empat kualitas dan daya saing dalam suatu masyarakat di era globalisasi dewasa ini. Keempat faktort yang dimaksudkan yakni: Intelegensi, Informasi, Ide baru, dan Inovasi.

Intelegensi seseorang bukan semata-mata berupa kemampuan intelektual atau kemampuan dari berjenis-jenis intelegensi yang ada pada manusia tetapi juga termasuk apa yang disebut civic intelligence yaitu kemampuan seseorang untuk dapat hidup bersama di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti bahwa setiap orang harus mengenal kemampuan dirinya sendiri dan juga kemampuan anggota masyarakat yang lain. Melalui pendidikan anak usia dini diharapkan mulai terbentuk sikap saling mengasah, saling asih, dan saling asuh dan pada gilirannya akan lahirlah suatu masyarakat dengan pribadi-pribadi yang unggul. Pendidikan anak usia dini pada tataran ini berfugnsi untuk menggali, menumbuhkan dan sekaligus meningkatkan civic intelligence anak disamping intellectual capability.

Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat cepat harus dikuasai dan dimanfaatkan secara optimal utuk kepentingan seluruh masyarakat, bangsa dan Negara. Pemanfaat informasi di dalam kehidupan manusia memerlukan kemampuan analisis dan ketajaman intelegence. Informasi tanpa analisis tidak bermanfaat, bahkan dapat meneggelamkan keberadaan seseorang. Selanjutnya dengan penguasaan informasi maka seseorang atau suatu masyarakat akan mengetahui tempatnya secara benar di dalam pergaulan antar individu, antar masyarakat, di dalam masyarakat bangsanya, dan di dalam kehidupan masyarakat global. Masyarakat global yang terus berkembang dengan pesat menuntut adanya persaingan, penggunaan informasi yang tanpa batas memungkinkan lahirnya ide-ide baru. Harus dipahami bahwa ide-ide baru ini merupakan hasil persaingan dari manusia-manusia unggul yang haus akan perubahan. Informasi yang terkumpul dan melahirkan ide-ide baru perlu dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Kemampuan persaingan dengan pemanfaatan intelegensi serta informasi yang telah melahirkan ide-ide baru perlulah diterapkan di dalam kehidupan yang nyata. Inilah kemampuan inovasi suatu masyarakat atau bangsa. Bangsa yang tidak inovatif akan dilanda oleh gelombang globalisasi yang terus menerus berubah dengan adanya ide-ide baru. Sebaliknya bangsa yang inovatif akan menjadi bangsa yang unggul di dalam persaingan global.
Realitanya bahwa keberadaan PAUD yang sudah digalakkan pemerintah sudah sangat bagus tetapi pengalaman menunjukkan bahwa para pengelola sering berhadapan dengan masyarakat yang belum menyadari sepenuhnya pendidikan anak usia din. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain paradigma berpikir dari kebanyakan orang tua bahwa pendidikan yang dimulai sejak dini akan membuat anak merasa bosan dan tidak bergairah dalam pendidikan selanjutnya, factor ekonomi keluarga,
Walaupun realitanya seperti itu namun sesunggunguhnya persoalan tersebut menunut pemerintah dan semua pihak yang terkait untuk mengadakan sosialisasi yang lebih intens sehingga mereka mengerti tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Sehingga para orang tua yang belum mengerti akan mengerti dan mengambil keputusan yang tepat bagi pendidikan anaknya di era globalisasi sekarang ini.
Globalisasi membawa banyak peluang baru, globalisasi memang penuh dengan kompetisi tetapi pada saat yang sama orang juga mulai menyadari bahwa kerap yang menjadi strategi kompetitif yang terbaik adalah strategi kerjasama. Karena itu untk dapat hidup dan berkembang dalam keadaan ini dibutuhkan SDM yang memiliki yang memiliki wawasan global yang mampu dengan tepat mengelola kegiatan-kegiatan produktif serta kemahiran untuk membangun jarigan kerjasama yang melembaga di antara pihak-pihak yang terkait.

Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk tetap percaya diri menghadapi persaingan yang semakin gencar dari luar negeri. Kita harus mengembangkan kemampuan nyata untuk meraih peluang dalam ajang persaingan ekonomi yang semakin sulit.

Stefan Sikone, Guru SMA Negeri 1 Tengaran, dan Pengelola Verbum Center for IT Research (Pusat Penelitian Teknologi Informasi Verbum), dan penyelenggara PAUD Kelompok Bermain Bentara Salatiga.

Maria Dolvianti Bora, Pengelola/kepala sekolah PAUD KB Bentara Salatiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar