TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Usia Nia Rahmatullailiyah baru dua bulan, namun ia harus menerima kenyataan pahit ditinggal ibunya, Iva Kurniawati (25) untuk selama-lamanya.
Nia merupakan bayi yang selamat dari kobaran api di Jl Raya Lontar 60, Selasa (15/11/2011) lalu. Saat itu, Nia didekap ibunya, Iva Kurniawati dan neneknya, Uripah di dalam kamar mandi hingga api berhenti berkobar. Beberapa saat setelah api padam, nyawa Iva akhirnya tak dapat diselamatkan.
Sulimah, wanita yang kini merawat Nia mengatakan kondisi Iva lemah sebelum kebakaran ini. Bahkan Iva juga pernah mengalami sesak nafas. “Waktu di rumah sakit dia (Iva) gak muntah-muntah,” katanya.
Apa yang dialami Nia, rupanya berbeda dengan yang terjadi dengan Hadi Kurniawan (26), ayahnya. Kini, Hadi terlihat seperti orang bingung. Tatapan mata Kurniawan kosong dan sering melihat ke arah bawah. “Saya tidak tahu, saya sudah lupa dengan apa yang terjadi kemarin,” kata Hadi Kurniawan lirih.
Sementara itu, adik Kurniawan, Akhmad Choirudin mengatakan akibat kebakaran itu seluruh barang dan bajunya ludes terbakar. Bahkan foto Iva dan keluarganya, juga tak ditemukan. “Semuanya habis. Saya gak tahu kalau di kamera handphone kakak saya ada,” kata Akhmad.
Meski begitu rasa sedih siswa kelas II Instalansi Tenaga Listrik, SMK II Surabaya ini sedikit terhibur. Perwakilan dari tempat sekolah Choirudin datang mengunjunginya. Saat itu mereka memberi Choirudin baju dan keperluan sekolah.
Terpisah, Kapolsek Lakasantri Kompol Kuncoro menjelaskan hingga saat ini baru empat warga yang sudah diperiksa terkait kebakaran itu. Sedangkan, saksi dari korban belum diperiksa. “Mereka masih dalam kondisi berduka,” kata Kuncoro di Mapolsek Lakasantri.
Betapa besar pengorbanan seorang ibu.
Nia merupakan bayi yang selamat dari kobaran api di Jl Raya Lontar 60, Selasa (15/11/2011) lalu. Saat itu, Nia didekap ibunya, Iva Kurniawati dan neneknya, Uripah di dalam kamar mandi hingga api berhenti berkobar. Beberapa saat setelah api padam, nyawa Iva akhirnya tak dapat diselamatkan.
Sulimah, wanita yang kini merawat Nia mengatakan kondisi Iva lemah sebelum kebakaran ini. Bahkan Iva juga pernah mengalami sesak nafas. “Waktu di rumah sakit dia (Iva) gak muntah-muntah,” katanya.
Apa yang dialami Nia, rupanya berbeda dengan yang terjadi dengan Hadi Kurniawan (26), ayahnya. Kini, Hadi terlihat seperti orang bingung. Tatapan mata Kurniawan kosong dan sering melihat ke arah bawah. “Saya tidak tahu, saya sudah lupa dengan apa yang terjadi kemarin,” kata Hadi Kurniawan lirih.
Sementara itu, adik Kurniawan, Akhmad Choirudin mengatakan akibat kebakaran itu seluruh barang dan bajunya ludes terbakar. Bahkan foto Iva dan keluarganya, juga tak ditemukan. “Semuanya habis. Saya gak tahu kalau di kamera handphone kakak saya ada,” kata Akhmad.
Meski begitu rasa sedih siswa kelas II Instalansi Tenaga Listrik, SMK II Surabaya ini sedikit terhibur. Perwakilan dari tempat sekolah Choirudin datang mengunjunginya. Saat itu mereka memberi Choirudin baju dan keperluan sekolah.
Terpisah, Kapolsek Lakasantri Kompol Kuncoro menjelaskan hingga saat ini baru empat warga yang sudah diperiksa terkait kebakaran itu. Sedangkan, saksi dari korban belum diperiksa. “Mereka masih dalam kondisi berduka,” kata Kuncoro di Mapolsek Lakasantri.
Betapa besar pengorbanan seorang ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar