Salam

Selamat datang di blog tercinta paud KB Bentara Salatiga. Menyajikan berbagai informasi tentang pendidikan anak usia dini kelompok bermain Bentara Salatiga. Terima kasih. Pengelola

Arsip

Senin, 27 Februari 2012

Kisah Bijak Para Sufi: Darwis dan Putri Raja

REPUBLIKA.CO.ID, Konon, ada seorang putri  raja  yang  keelokannya  bagaikan rembulan; semua orang mengaguminya.

Pada suatu hari, seorang darwis yang sedang akan memasukkan makanan ke mulutnya, melihat  putri  tersebut. Makanan  itu jatuh  ke tanah, sebab ia begitu terpesona sehingga tidak bisa menggenggam semestinya.

Ketika darwis itu berlalu, Sang Putri  tersenyum  kepadanya. Tindakan putri itu  sungguh-sungguh menyebabkannya sawan, makanannya di tanah, pikirannya lenyap separo. Dalam keadaan mabuk kepayang  semacam itu, ia tidak berbuat apa pun selama tujuh tahun. Darwis tersebut selama itu tidur di jalan, tempat anjing-anjing tidur.

Ia menjadi gangguan bagi Sang Putri, dan para pengawalnya memutuskan akan membunuh lelaki itu.
Tetapi Sang Putri memanggilnya, katanya, "Tak mungkin kita berdua hidup bersama.  Dan budak-budakku akan membunuhmu, oleh karena itu menghilanglah saja!"

Lelaki yang merana itu menjawab, "Sejak kulihat Tuan Putri, hidup ini  tak  ada  artinya. Mereka akan membunuhku tanpa alasan. Namun, jawablah pertanyaanku yang satu ini, karena engkaulah yang  akan menjadi penyebab kematianku. Mengapa pula dulu kau tersenyum padaku?"

"Tolol!" kata Sang Putri. "Ketika kulihat  betapa  tololnya kau waktu itu, aku tersenyum kasihan, bukan karena apa-apa." Dan Putri pun pergi meninggalkannya.

Dalam Musyawarah Burung, Attar membicarakan kesalahpahaman emosi subyektif yang menyebabkan orang percaya bahwa pengalaman tertentu (senyum Sang Putri) merupakan hadiah istimewa (kekaguman), padahal sebenarnya  merupakan hal yang sebaliknya (kasihan).

Banyak orang yang salah menafsirkan, sebab karya semacam ini memiliki konvensinya sendiri. Salah tafsir itu beranggapan bahwa karangan klasik Sufi adalah cara lain dari penggambaran teknis tentang keadaan kejiwaan. 


Sumber asli: 
http://id.berita.yahoo.com/kisah-bijak-para-sufi-darwis-dan-putri-raja-070017579.html;_ylt=Atx7sRnt.rsy1TMlZ4a.GYGbV8d_;_ylu=X3oDMTFyMjc3MXUyBG1pdANJbmZpbml0ZSBCcm93c2UgU3BsaXQEcG9zAzcEc2VjA01lZGlhSW5maW5pdGVCcm93c2VMaXN0;_ylg=X3oDMTMycDJpdm85BGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDOTFiNmJmZDUtMDE4YS0zZGRjLWI0NTctNjQwZTJjODkwNGJkBHBzdGNhdAN0ZWtub2xvZ2kEcHQDc3RvcnlwYWdlBHRlc3QD;_ylv=3 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar