(Inspirasi dari Mat, 14: 13-21)
Yesus
memberi makan lima ribu orang
Siapa lagi kalau bukan kamu, kapan lagi bukan
sekarang?
Ketika hendak makan bersama dalam suatu perjamuan,
sering saya mendengar doa seperti ini: “Bapa Yang Maha Kuasa, terima kasih atas
makanan dan minuman yang Engkau berikan kepada kami semua yang berkumpul di
sini. Kami mohon, berkatilah makanan dan minuman ini, dan berkatilah kami semua
akan menikmatinya, semoga berguna bagi kesehatan jiwa dan raga kami. Kami juga
mohon berkatMu untuk mereka yang
berkekurangan dan tidak dapat menikmati makanan seperti kami pada saat ini,
semoga mereka juga memperoleh makanan dan minuman dari mereka yang berkelebihan.”
Yang hendak saya garis bawahi dalam doa ini adalah “Kami
juga mohon berkatMu untuk mereka yang
berkekurangan dan tidak dapat menikmati makanan seperti kami pada saat ini,
semoga mereka juga memperoleh makanan dan minuman dari mereka yang berkelebihan.”
Lha kamu yang sekarang mau makan bagaimana? Tidak
punya tanggung jawab begitu?
Padahal sabda Tuhan yang kita dengar ini jelas
sekali perintahnya “... Kamu harus memberi mereka makan” (Mat, 14: 15-16)
Hidup itu adalah Anugerah dan Tanggung Jawab, Gabe
und Aufgabe. Makanan dan minuman yang kita terima saat akan disantap adalah
rejeki, berkat, dan karena itu maka harus kita pertanggungjawabkan antara lain
seperti diperintahkan oleh Yesus Kamulah yang harus memberi mereka makan donk.
Perintahnya tegas kepada pembaca atau pendengar dan
wajib untuk dilaksanakan, ya... karena kata harus bukan pilihan (kasih makan
yang syukur tetapi tidak kasih makan pun tidak masalah) tetapi persoalan yang
sering terjadi adalah kita sering bersungut-sungut...lha untuk kita saja tidak
cukup lalu bagaimana harus memberikan makan dan minum kepada mereka yang tidak
memiliki makanan dan minuman itu?
Sering terjadi bahwa kita itu mengeluh karena kurang
atau tidak cukup, untuk kita saja tidak cukup lalu mau bagaimana.
Kenyataan ini juga terjadi pada kisah Injil tentang
Yesus memberi makan lima ribu orang, di mana para murid Yesus mengatakan, Yesus,
suruh mereka pulang untuk membeli makanan di desa-desa, sebab tidak cukup makan
dan minuman untuk kami dan mereka. Pada kami hanya ada lima ekor ikan dan dua
potong roti” Setelah mendengar kata-kata para muridNya itu , Yesus mau mengajarkan sesuatu kepada para murid
yang setiap hari bersamaNya. Kata Yesus “Bawalah
kemari” (Mat 14: 18), dan Yesus segera
bertindak, menyuruh orang banyak itu
duduk di rumput, dan setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, dan menggandakan-Nya,
kemudian memberikannya kepada para murid untuk kepada orang banyak itu kira-kira
lima ribu laki-laki belum terhitung yang perempuan dan anak-anak. Diceritakan
bahwa orang banyak itu makan sampai kenyang, sisanya sampai dua belas bakul.
Maaf, yang disinggung hanya lima ribu laki-laki sedangkan
perempuan dan anak-anak tidak, karena Yesus tahu bahwa dalam sebuah keluarga,
laki-laki adalah kepala keluarga yang mana dalam sebuah keluarga pasti terdapat
ibu dan anak-anak berapa pun banyaknya pasti tercukupi.
Beberapa point yang perlu direnungkan sebai penutup
renungan ini adalah:
- Kita patut bersyukur untuk semua yang kita peroleh, tidak perlu mengeluh dengan sedikitnya rejeki yang kita terima. Kita harus bersyukur karena memperoleh sedikit dengan membawa yang sedikit itu kembali kepada Yesus melalui doa untuk digandakan. Yesus sendiri bilang, datanglah kepadaKu hai kalian semua yang berbeban berat, Aku akan meringankan bebanmu. Dalam konteks ini Yesus pasti akan menggandakan yang sedikit m enjadi berlipat-lipat banyaknya sampai kita kelebihan.
- Kita tidak boleh menganggap enteng yeng kecil. Orang bilang kumpulkan sedikit-sedikit dan lama-lama juga akan menjadi bukit. Mau coba silahkan, tabung uang receh 100 atau 500 setiap hari sampai dua atau tiga bulan atau lebih (untuk orang miskin) eh ternyata setelah beberapa bulan yang tadinya dikumpulkan untuk orang yang membutuhkan anggap saja miskin (jumlahnya mungkin sudah 50000) malah orang miskin dicurangi...dengan alasan macam-macam ...eman-eman kalau dikasih ke orang miskin lha dia tidak mau kerja.
Semoga Bermanfaat bagi para pembaca sekalian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar